Selasa, 26 Januari 2021

Strategi Melakukan Riset Pasar Bisnis Online

A. Tujuan Pembelajaran

  • Siswa dapat melakukan market riset sebagai media bisnis online dengan fokus, konsisten dan jujur dan bertanggungjawab.
  • Siswa dapat mengoptimalkan market riset sebagai peluang bisnis dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
  • Siswa dapat mempraktekan strategi strategi market riset dalam bisnis online yang dijalaknannya.

B. Materi Pelajaran

Riset pasar adalah kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan dengan target pasar. Maksudnya, orang-orang yang menjadi tujuan penjualan produk Anda.

Idealnya, setiap bisnis perlu mengetahui kebutuhan pelanggan. Jadi, ketika menciptakan sebuah produk bisa menyasar target konsumen dengan tepat. Selain itu, memahami perilaku membeli dan alasan mereka membeli produk Anda juga akan membuat penjualan produk dapat ditingkatkan. Inilah pentingnya melakukan riset pasar. 

Riset pasar sendiri merupakan sebuah proses yang cukup panjang. Mulai dari mengetahui siapa saja pelanggan Anda, produk seperti apa yang diinginkan, dan faktor yang mempengaruhi pembelian produk.

Bisa dikatakan riset pasar adalah sebuah investasi. Biaya dan tenaga yang Anda keluarkan nantinya akan membantu bisnis Anda berkembang. Sebab, hasil temuan riset pasar akan membuat Anda memiliki informasi lengkap tentang target dan perilaku pelanggan. Inilah yang bisa digunakan untuk menjadikan produk Anda lebih baik. 

Anda tentu sudah tidak asing dengan data seperti di atas? Itulah salah satu riset pasar. Tujuannya, mengetahui trend yang berkembang saat ini. Bahkan riset pasar juga bisa untuk mengetahui kompetitor Anda. Jadi, Anda lebih tahu peluang penjualan di tengah persaingan bisnis. 

Adakah contoh sukses perusahaan yang melakukan riset pasar ini? Tentu saja ada. Salah satunya adalah Lego. Perusahaan mainan anak ini melakukan riset pasar untuk menyasar target konsumen baru, yaitu anak perempuan. Hasilnya, diciptakanlah Lego Friends. Empat tahun riset yang dilakukan membawa keuntungan berupa peningkatan keuntungan hingga 35 % dengan total $336 juta. 

Dengan demikian, riset pasar masih merupakan cara efektif untuk membangun kesuksesan bisnis online anda.

Jenis-jenis Riset Pasar

Pada bagian ini, kita akan belajar tentang jenis-jenis riset pasar yang dapat Anda gunakan. 

1. Riset Primer atau In-House

Riset primer berfokus pada informasi langsung dari konsumen. Kenapa riset ini penting? Sebab, Anda akan mendapat informasi yang berasal dari pengguna produk secara langsung. Informasi tersebut bisa berupa pendapat, ide, serta masukan secara komunikasi online agar produk sesuai kebutuhan mereka. 

Riset primer sangatlah penting sehingga Anda harus mempersiapkannya secara matang. Mulai dari memastikan calon konsumen sesuai pengembangan yang akan dilakukan hingga pertanyaan yang mewakili tujuan riset Anda.

Idealnya, riset primer dilakukan secara bertatap muka agar bisa membangun hubungan yang baik. Namun, jika terkendala, Anda bisa melakukannya secara online. Bisa melalui formulir, telepon, email, dan lainnya. 

Nah, riset primer sendiri terbagi dua berdasarkan jenis informasi yang diinginkan, yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Riset kuantitatif

Riset pasar ini menghasilkan data berupa angka. Jadi, Anda berusaha mengetahui trend penggunaan produk. Baik dari sisi jenis produk, harga, desain, dan ukuran lainnya. 

Sebagai contoh, jika bisnis Anda bergerak di bidang fashion, Anda bisa melakukan riset tentang warna favorit pelanggan. Anda bisa menanyakan warna kesukaan mereka secara umum atau per produk. Dengan demikian, Anda bisa memproduksi lebih banyak produk sesuai warna yang paling diminati. 

Riset kualitatif 

Riset pasar ini berfokus pada informasi yang dijelaskan secara deskriptif oleh pelanggan. Nantinya, informasi yang Anda dapatkan bisa berupa opini, alasan pembelian, perasaan, dan pengalaman pelanggan menggunakan produk Anda. 

Sebagai contoh, jika produk Anda sudah cukup baik tapi harganya dianggap terlalu mahal, Anda bisa merencanakan perubahan harga. Tentunya, tetap dengan kesesuaian dengan keuntungan yang ingin didapatkan. Bisa juga, konsumen merasa desain produk Anda sudah ketinggalan zaman. Artinya, Anda perlu memikirkan bentuk produk yang lebih modern.

Untuk memudahkan riset, sertakan pertanyaan spesifik seperti usia, pendapatan, gaya hidup, pekerjaan, dan pengalaman menggunakan produk lain. Jadi, Anda bisa lebih mudah dalam menganalisa hasil riset Anda.

2. Riset Pasar Sekunder atau Derivatif 

Berbeda dari riset primer, riset sekunder menggunakan data riset pihak lain. Meskipun kualitas datanya mungkin tidak sesuai kebutuhan Anda, riset ini jauh lebih efisien. 

Riset sekunder biasanya dilakukan dengan membaca berbagai artikel, riset trend, hingga statistik pasar. Sumbernya, bisa dari lembaga pemerintah, media, lembaga pendidikan atau bahkan dari rilis yang dilakukan kompetitor Anda. 

Sebagai contoh, Anda bisa mendapatkan data dari website riset yang terkait dengan bisnis Anda.Data seperti ini tentu cukup membantu bagi bisnis Anda yang memiliki bisnis fashion. Sebab, Anda jadi mengetahui potensi kunjungan untuk toko online  Anda. Namun, sebagai riset sekunder, tentu saja data ini harus dicocokan dengan data riset utama Anda.

Contoh lain, Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk memahami perilaku konsumen Anda lebih dekat. Bisa melalui Facebook, Instagram, atau Twitter. Bahkan ketertarikan mereka pada suatu produk tak jarang dimulai dari engagement di media sosial seperti contoh berikut: 

Apakah riset dengan media sosial cukup efektif? 

Tentu saja. Alasannya, pengguna media sosial terus mengalami peningkatan dan bahkan diperkirakan mencapai 4,4 miliar pada tahun 2025. 

Selain itu, media sosial juga menjadi platform yang digunakan konsumen untuk mengetahui produk atau layanan dengan lebih detail. Bahkan, tak jarang menuntun konsumen pada pembelian produk.

Nah, agar riset pasar Anda bisa lebih tepat, gunakanlah riset pasar primer dan sekunder sebagai strategi bisnis  Anda. Dengan demikian, Anda bisa memahami tipe pelanggan, memahami tren pasar, dan kebutuhan pelanggan secara luas. 

Jangan lupa, sesuaikan metode yang Anda pilih dengan  anggaran dan rencana ke depan bisnis Anda, ya!

Cara/Tip’s melakukan Riset Pasar untuk Bisnis Online

Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan riset pasar dengan baik.

1. Fokus pada Tujuan Riset Anda

Penting bagi Anda untuk menentukan tujuan riset terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar riset Anda efisien, tidak melebar kemana-mana. 

Sebagai contoh, Anda ingin meneliti tentang platform mana yang menjadi favorit pelanggan dalam belanja online. Anda cukup mengumpulkan jumlah pelanggan yang dari masing-masing platform. Setelah itu, Anda bisa membuat peringkat dari yang paling sampai yang paling sedikit.

Tidak perlu mencari tahu seberapa banyak produk yang laku melalui platform tersebut. Fokus pada tujuan awal Anda saat melakukan riset.

2. Tetaplah Kreatif dalam Melakukan Riset

Penting untuk menciptakan inovasi dalam mendapatkan informasi dari pelanggan. Jika Anda menggunakan riset primer saja, misalnya, gunakan platform yang berbeda untuk komunikasi dengan konsumen. 

Cara lain, bisa dengan fokus pada riset sekunder jika ingin menghemat biaya tapi ingin mendapatkan hasil riset yang tepat. Langkah ini tentu membutuhkan ketelitian dalam mencari informasi dari sumber yang kredibel. Selain itu, perlu kejelian dalam membaca data yang disampaikan. 

Apapun strategi riset yang dijalankan, pastikan Anda terus kreatif menemukan cara riset sesuai kebutuhan dan anggaran yang dimiliki. 

3. Gunakan Informasi Terbaik

Ketika melakukan riset pasar, tak jarang Anda mendapatkan banyak informasi. Sayangnya, tidak semua data bisa Anda gunakan. Salah satu alasannya, tidak sesuai pengembangan produk yang akan dilakukan. 

Hal ini sering terjadi terutama pada riset primer dalam wawancara langsung. Anda biasanya akan mendapat opini pelanggan tentang bisnis yang sangat subjektif. Misalnya, terkait harga atau penambahan fitur lain yang merupakan kebutuhan pribadi. Artinya, tidak mencerminkan kebutuhan pengguna secara umum. 

Dalam kondisi tersebut, Anda bisa tetap menyimpannya sebagai data. Namun, tidak dapat menggunakannya untuk analisa bagi pengembangan produk lebih lanjut.   

Langkah-langkah Melakukan Riset Pasar Bisnis Online

1. Identifikasi Buyer Persona Anda

Buyer Pesona adalah representasi tipe pelanggan sebuah bisnis. Idealnya, buyer persona yang dibuat harus mencerminkan profil pelanggan secara nyata. Mulai dari data demografis, kepribadian, hingga bagaimana perilaku mereka ketika membeli sebuah produk.

Dengan mengetahui buyer persona, riset pasar yang Anda lakukan bisa lebih tepat. Sebab, target riset Anda sudah dipahami. 

Sebagai contoh, jika sebagian konsumen produk Anda berusia muda, maka Anda bisa menggunakan komunikasi casual ketika melakukan riset. Bahkan, Anda bisa lebih mudah menentukan platform apa yang tepat untuk berkomunikasi dengan mereka. 

2. Fokus ke Segmen Pelanggan Anda

Fokus pada segmen pelanggan merupakan hal yang tak kalah penting saat melakukan riset pasar. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mengelompokkan pelanggan dalam beberapa kategori. Kategori tersebut antara lain, lokasi, waktu, harga, demografis, atau sosial budaya.

Sebagai contoh, Anda memiliki bisnis oleh-oleh dan ingin membuat sebuah produk premium. Riset pasar yang Anda lakukan bisa fokus kepada konsumen yang membeli produk dengan kisaran harga tertinggi. Anda bisa menggali kenapa mereka mau mengeluarkan uang untuk produk tersebut dan apa harapan mereka tentang produk baru. 

Langkah segmentasi ini tentu akan lebih ke tujuan Anda dibanding melakukan riset ke semua konsumen secara umum. Hal ini juga bisa Anda lakukan jika Anda ingin membuat produk oleh-oleh baru yang menyasar pasar anak muda.

Artinya, selalu lakukan riset pasar dengan fokus pada segmen pelanggan sesuai tujuan pengembangan bisnis yang akan Anda lakukan. 

3. Siapkan Pertanyaan sesuai Tujuan Riset

Menyiapkan pertanyaan sesuai dengan tujuan penting untuk memastikan riset pasar berjalan sukses. Bisa berupa kalimat lengkap atau poin utama yang bisa dikembangkan. Intinya, pastikan alur wawancara sistematis.

Misalnya, jika ingin mengetahui potensi pelanggan membeli kembali produk Anda, beberapa pertanyaan ini bisa menjadi contoh:

  • ‘Sejak kapan Anda menggunakan produk ini?’
  • ‘Mengapa Anda menyukai produk ini?’
  • ‘Tertarikkah Anda membeli lagi produk ini?’

Menyesuaikan alur dan gaya komunikasi sesuai target konsumen, bisa membuat Anda mendapatkan informasi yang diinginkan. Bahkan, bisa saja ada informasi lain yang diberikan di luar pertanyaan utama Anda. 

4. Kenali Kompetitor Anda

Riset pasar bisa membantu Anda mengenali kompetitor. Hal ini penting untuk memastikan produk Anda dapat bersaing di pasar. Namun, bagaimana caranya?

Anda bisa melakukan riset kompetitor mana saja yang menghasilkan produk seperti Anda. Dengan produk yang sama, tentu target pasar mereka juga sama. Kemudian, Anda bisa mempelajari kelebihan produk dan strategi bisnis mereka. 

Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan informasi kenapa beberapa konsumen lebih memilih membeli dari kompetitor dibanding Anda. Informasi ini kemudian bisa Anda pastikan lagi dengan melakukan riset lebih lanjut. 

Nah, jika terbukti kompetitor memiliki kelebihan yang belum Anda miliki, Anda bisa mencoba mengembangkan dengan strategi yang sama. Jika menarik bagi konsumen, artinya Anda berpeluang mendapatkan konsumen lain dari produk baru tersebut. 

Selain itu, Anda juga bisa mempelajari bagaimana kompetitor mempromosikan produk-produknya. Jika hasilnya cukup efektif, Anda bisa menerapkan strategi yang sama untuk konsumen Anda. Namun, tentunya harus selalu disesuaikan dengan jenis produknya, ya. 

5. Analisis Riset Pasar dengan Lebih Baik

Setelah berbagai riset dilakukan, baik yang primer maupun sekunder, langkah analisa adalah yang paling penting. Salah melakukan penilaian akan membuat strategi riset pasar yang tidak sesuai tujuan. 

Jika menggunakan riset kuantitatif, Anda bisa memastikan terlebih dahulu datanya akurat. Lalu, mulailah melakukan analisa dalam bentuk  laporan catatan, statistik, atau bahkan diagram. Hal ini akan memudahkan Anda untuk melakukan review atau untuk mendiskusikan dengan tim lain dalam bisnis.  

Setelah hasil analisa didapatkan, tentukan rencana strategi bisnis yang akan dijalankan. Jika untuk melakukan promosi bisnis, Anda bisa melakukan A/B testing untuk mendapatkan strategi terbaik. Misalnya dari platform yang digunakan hingga jenis konten yang dibuat. 

Apabila tujuannya untuk membuat produk, lakukan dalam jumlah kecil dulu. Lalu, lakukan uji coba agar mendapat feedback dari konsumen apakah produk yang dibuat memang disukai.  

Saatnya Melakukan Riset Pasar untuk Bisnis online Anda

Ada banyak strategi dalam bisnis, salah satunya melakukan riset pasar. Anda sudah belajar tentang cara melakukan riset dengan baik. Mulai dari memilih antara riset primer atau sekunder. Atau, menggabungkan keduanya. 

Anda juga sudah mengetahui beberapa hal yang diperlukan saat riset pasar, yaitu menentukan tujuan, terus berinovasi, dan menggunakan informasi paling penting saja.

Selain itu, ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan ketika melakukan riset pasar, antara lain: mengidentifikasi buyer persona, fokus pada satu segmen yang dituju, mengenali kompetitor dan melakukan analisa. 

Anda dapat melakukan riset pasar dengan berbagai aplikasi di internet, dengan google form, aplikasi quisiss dan lainnya. Silahkan dicoba untuk  melakukan riset pasar bagi bisnis Anda? Semoga berhasil.

Selasa, 19 Januari 2021

Materi E-Commerce (2)

 Materi Pelajaran


1. Karekteristik Jenis-jenis e-commercere


a) Business to Business (B2B)


B2B adalah bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Dalam hal ini, baik pembeli maupun penjual adalah sebuah perusahaan dan bukan perorangan. Biasanya transaksi ini dilakukan karena mereka telah saling mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut dilakukan untuk menjalin kerjasama antara perusahaan itu.


Karakteristik e-commerce jenis B2B adalah sebagai berikut :


Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).

Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entitas yang menggunakan standar yang sama.

Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.

Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

Keuntungan B2B e-commerce  adalah sebagai berikut


Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata :

Produktivitas kerja yang besar dan postensial.

Penghematan waktu dalam melakukan transaksi.

Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan (Proses yang cepat, transparan, dan harga yang lebih murah)

Pengurangan biaya atau pengeluaran :

Cisco System ($ 3.5 billion dalam pengurangan biaya pada tahun 1998)

DELL Computer Corporation (over $ 1.7 million/day).

b) Business to Consumer (B2C)


Jenis E-Commerce Business to Consumer (B2C) ialah bisnis yang dikerjakan antara pelaku bisnis dengan konsumen. Misalnya saja produsen melakukan aktivitas jual beli produk kepada konsumen melalui pemasaran online. Produsen akan melakukan bisnis dengan cara memasarkan produk-produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk berbisnis ulang. Dengan kata lain, produsen hanya memasarkan produk dalam bentuk barang ataupun jasa, sementara konsumen hanya berperan sebagai pengguna atau pembeli saja. B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis.


Karakteristik e-commerce jenis B2C adalah sebagai berikut :


Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.

Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.

Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumen melakukan inisiatif dan penyedia jasa atau barang harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.

Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumen) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (businessprocedure) diletakkan di sisi server.

Keuntungan B2C e-commerce adalah sebagai berikut


Akses ke pasar global secara langsung

Penghematan waktu dan tempat

Pengurangan biaya yang sangat berarti

Kesediaan penuh : 24 jam perhari dan 7 hari perminggu

Berbelanja secara on-line tidak sesulit dari apa yang biasa didapat di pasar tradisional

Mudah dalam penggunaannya, tidak memerlukan kepandaian khusus

Banyak pilihan yang didapat dengan mudah ditambah dengan kerahasiaan yang dij amin

Product-on-demand ( apa yang anda perlukan akan anda dapatkan ).

c). Consumer to Consumer(C2C)


C2C adalah jenis e-commerce dimana pelakunya adalah sama-sama pelanggan atau konsumen. Di sini pelanggan akan menjual barang atau jasa dari produsen tertentu kepada pelanggan lainnya. Bisa dikatakan di sini penjual adalah semacam perantara.


Jenis e-commerce consumer to consumer adalah bisinis yang dijalankan antara konsumen dengan konsumen. Sebagai contoh, konsumen akan menjual kembali barang yang diperoleh dari produsen ke konsumen lainnya.


d). Consumer to Business (C2B)


Jenis E-Commerce Consumer to Business (C2B) ialah aktivitas bisnis yang terjadi diantara produsen dan konsumen. Bisnis ini dikerjakan oleh konsumen terhadap produsen yang menyediakan produk (barang atau jasa). Misalnya saja, konsumen akan memberitahukan detai produk (barang atau jasa) yang diminati melalui pemasaran online terhadap produsen. Selanjutnya, produsen yang tahu akan permintaan tersebut kemudian akan melakukan penawaran produk yang diminati terhadap.


Struktur dan Klasifikasi E-commerce


Struktur dan Klasifikasi E-commerce

Business-to-Consumer (B2C) : transaksi online terjadi antara perusahaan dengan konsumen individual.

Business-to-Employee (B2E): layanan yang disediakan sebuah perusahaan pada karyawannya untuk memudahkan urusan karyawan dengan perusahaan.

Government-to-Citizen (G2C) : Pelayanan Negara Pada Warganya.

Business-to-Business (B2B): perusahaan melakukan transaksi online dengan perusahaan lain.

Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C): model EC dimana suatu perusahaan menjadi perantara (broker) antara perusahaan lain dengan konsumennya.

Consumer-to-Business (C2B): model EC dimana individu menggunakan portal Internet untuk menjual produk atau jasa kepada suatu perusahaan, atau untuk mencari penjual atas produk atau jasa yang diperlukannya.

Consumer-to-Consumer (C2C): model EC dimana konsumen menjual (bertransaksi) langsung kepada konsumen lain.

Mobile Commerce (M-commerce): E-Commerce dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas wireless. Misal: penggunaan handphone untuk berbelanja melalui internet.

Faktor  Konsep dalam E-commerce


E-commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet di mana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.


Faktor kunci sukses dalam e-commerce dalam sebuah perusahaan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tetapi dengan tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor lainnya antara lain :


Menyediakan harga kompetitif

Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah

Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas

Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon

Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian

Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan

Mempermudah kegiatan perdagangan

Tujuan dan Manfaat E-Commerce


Tujuan E-Commerce adalah sebagai berikut :


Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser

Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, dll)

Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis, informatif dan komunikatif

Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis

Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.

Memahami lebih dalam mengenai internet, e-business dan e-commerce

Mengembangkan wawasan penulis;

Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari Bina Sarana Informatika.

Manfaat E-Commerce adalah sebagai berikut :


Memberi kemudahan dalam berkomunikasi antara konsumen dan produsen

Memberi kemudahan dalam usaha pemasaran serta promosi barang ataupun jasa

Melakukan perluasan terhadap jangkauan calon konsumen dengan segmentasi pasar yang lebih luas

Memberi kemudahan dalam prosesi pembelian dan penjualan

Memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran karena dapat dilakukan secara online

Memberikan kemudahan dalam penyebaran informasi

Keuntungan dan Kerugian E-commerce


Secara umum keuntungan E-Commerce adalah


Pelayanan terhadap pelanggan lebih baik.

Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan menjadi lebih baik.

Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.

Aliran Pendapatan baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

Dapat meningkatkan pangsa pasar.

Menurunkan biaya operasional (operating cost).

Melebarkan jangkauan (global reach).

Meningkatkan customer loyality.

Meningkatkan supplier manajement.

Keuntungan Bagi Perusahaan


Dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah besar dalam hitungan global,

Biaya iklan lebih murah daripada media iklan TV, koran atau Radio dengan tampilan bisa update terbaru dengan biaya minimal,

Dapat memanfaatkan media social untuk komunikasi dengan pemasok, pabrik, penyalur dan pelanggan secara online,

Tingkat pemasaran dapat dikembanagkan sesuai dengan keinginan pembeli,

Tidak dikenai pajak penjualan.

Keuntungan Bagi Konsumen


Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hamper setiap lokasi.

Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.

Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.

Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.

Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggi.

Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).

Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.

Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.

Keuntungan Bagi Masyarakat


Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.

Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.

Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan.

Selain keuntungan tersebut diatas ada juga kerugian bagi e-commerce siantaranya:


Kehilangan segi finansial secara langsung karena ada kecurangan.

Pencurian informasi rahasia yang berharga.

Kehilangan kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti listrik yang tiba-tiba padam.

Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.

Kerugian yang tak terduga.

Hacking atau peretasan pada sebuah situs.

Minggu, 17 Januari 2021

Materi E-commerce

 Materi Pelajaran


Latar Belakang E-Commerce


Pernahkan anda berbelanja online ? berbelanja melalui internet merupakan dampak yang positif di Era digital, dan Era Digital ini telah mengubah banyak hal, mulai dari aspek komunikasi, ekonomi sampai aktivitas jual beli. Perdagangan di zaman sekarang tidak berpusat pada pasar, swalayan, plaza, mall ataupun tempat-tempat perbelanjaan lainnya.


Orang mulai nyaman menggunakan e-commerce karena dengan berbelanja online, manusia tidak lagi harus pergi ke pusat perbelanjaan. Sekarang tinggal mengunjungi situs e-commerce, dan berbelanja segala transaksi selesai dan barang sampai di depan pintu rumah.


Di Indonesia, perdagangan elektronik meningkat beberapa tahun belakangan. Terlebih setelah munculnya berbagai macam situs marketplace, untuk lebih mengetahui lebih lanjut, kami akan membahas pengertian dan penjelasan lengkap tentang e-commerce berikut.


Apa Itu E-Commerce ?


E-commerce (Elektronik Commerce) atau dalam bahasa indonesia Perdagangan Secara Elektronik adalah aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.

Secara sederhana e-commerce adalah proses pembelian maupun penjualan produk secara elektronik. e-commerce sendiri makian kian berkembang beberapa tahun belakangan ini dan secara perlahap menggantikan toko tradisional (Offline).


Pengertian E-commerce menurut para ahli


Dengan berbagai definisi tentang E-commerce. Maka, beberapa ahli yang menjelaskan tentang apa itu E-commerce adalah sebagai berikut :


1. Kalakota dan Whinston 


Menurut mereka Pengertian E-commerce adalah aktivitas beIanja online dengan menggunakan jaringan internet dan cara transaksinya melaIui transfer uang secara digital. meninjau pengertian E-Commerce dari empat perspektif, yaitu :


Perspektif komunikasi, E-Commerce ialah sebuah proses pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.

Perspektif proses bisnis, E-Commerce merupakan sebuah aplikasi dari suatu teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

Perspektif layanan, E-Commerce ialah suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk mengurangi biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman

Perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual produk atau barang serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online yang lainnya

2. Loudon 


Menurut Loudon pengertian E-Commerce adalah suatu proses transaksi jual beli yang dilakukan oleh pembeli dan penjual secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain. Dalam transaksi tersebut menggunakan komputer sebagai perantaranya.


3. Shely Cashman


Menurut Shely Cashman E-commerce merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet.


Jony Wong

Menurut Jony Wong pengertian dari electronic commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang / jasa melaIui sistem elektronik.


McLeod Pearson

Menurut McLeod Pearson Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah pelaksanakan proses bisnis dengan memanfaatkan jaringan komunikasi dan komputer.


Jenis – jenis E-Commerce


Berikut beberapa jenis E-Commerce yang paling sering lakukan, antara lain :


E-commerce consumer to consumer (C2C)

Jenis e-commerce c2c ini dilakukan antara konsumen dengan konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan menjual kembali produk ke konsumen lainnya. Kalau Anda sering menggunakan Tokopedia, Bukalapak, OLXdan sejenisnya, maka inilah yang dinamakan B2C e-commerce.


E-Commerce business to business (B2B)

Jenis bisnis B2B ini dilakukan oleh orang atau pihak yang saling berkepentingan dalam menjalankan bisnis, di mana keduanya saling mengenal dan mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan.


Biasanya, jenis B2B dilakukan secara berkelanjutan karena kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan dan adanya kepercayaan satu sama lain. Contoh dari bisnis B2B adalah ketika dua perusahaan mengadakan transaksi jual beli secara onine, begitu juga dengan pembayaran yang tersedia menggunakan kartu kredit.


E-commerce consumer to business (C2B)


Jenis C2B adalah bisnis antara konsumen dan produsen. Bisnis tersebut dilakukan oleh konsumen kepada para produsen yang menjual produk atau jasa. Sebagai contoh, konsmen akan memberitahukan detail produk atau jasa yang diinginkan secara online kepada para produsen. Nantinya, produsen yang mengetahui permintaan tersebut akan menawarkan produk atau jasa yang diinginkan konsumen.


E-commerce business to consumer (B2C)


Jenis e-commerce B2C adalah dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian secara online. Sebagai contoh, produsen menjual produk ke konsumen secara online.


Di sini, pihak produsen akan menjalankan bisnis dengan memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali. Artinya, produsen hanya memasarkan produk atau jasa, sementara pihak konsumen hanya sebagai pembeli atau pemakai.


 Metode Pembayaran E-Commerce


 Untuk masalah pembayaran, ada beberapa metode yang sering digunakan dalam E-Commerce, yaitu :


Pembayaran Elektronik

Pembayaran dengan metode ini menggunakan internet banking, kartu kredit/debit, atau dengan uang digital yang sudah beredar seperti Go-Pay, Ovo, Link aja, Dana, Dan lainnya.


Pembayaran Cash On Delivery ( Cash On Delivery )

Transaksi pembayaran dengan metode ini dilakukan secara langsung. Jadi Penjual dan Pembeli akan bertemu sesuai dengan kesepakatan ( bisa juga dengan bantuan perantara kurir ), setelah menerima barang, pembeli membayarkan uang secara tunai kepada pihak Penjual. Pembayaran menggunakan metode ini juga dapat meminimalisir terhadap penipuan secara online.


Pembayaran lewat Transfer

Pihak pembeli akan mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening penjual. setelah membayar, barang baru akan dikirim oleh penjual melalui jasa pengiriman.


 Manfaat E-Commerce


 Berikut beberapa mamfaat alasan mengapa e-commerce merupakan pilihan yang menarik bagi para pengusaha :


Menghemat Waktu

Pembeli lintas Wilayah

Mampu meningkatkan market exposure

Mampu meningkatkan customer loyality

Mampu meningkatkan supplier management

Mampu mengurangi biaya operasional(operating cost)

Dapat mempersingkat waktu produksi

Selalu Buka

Manajemen Persediaan Otomatis

Mempermudah pembayaran karena dapat dilakukan secara online

Minggu, 10 Januari 2021

Cara mempertahankan loyalitas konsumen dalam bisnis online

 Materi Pelajaran


Konsumen adalah salah satu faktor terpenting dalam kehidupan bisnis, bahkan merupakan asset berharga bagi kelangsungan sebuah bisnis termasuk bisnis online. Selain harus mampu memasarkan produk ke konsumen baru, sebagai pembisnis juga harus mampu mempertahankan konsumen lama agar tetap setia dengan produk/jasa yang dijual perusahaan.


Apalagi di era digital saat ini, setiap konsumen semakin gampang memilih toko online yang sesuai dengan kriterianya. Jika produk dan pelayanan bisnis online kamu mengecewakan, maka konsumen pasti langsung beralih ke toko lain yang dianggap lebih baik.Untuk itu, seorang pembisnis harus berupaya membuat konsumen setia dengan toko online yang kita usahakan.


Berikut  ini cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan loyalitas konsumen.


1. Utamakan Kualitas Produk


Sebagian besar konsumen bisa loyal karena puas dengan kualitas produk. Dalam bisnis online, gambar dan deskripsi produk yang kamu tampilkan di website atau media sosial harus sama dengan aslinya. Sehingga saat konsumen memilikinya, mereka tidak merasa tertipu. Anda harus menjaga mutu produk yang kamu tawarkan sesuai ekspektasi konsumen.


2. Perhatikan Pelayanan Sebelum dan Sesudah Transaksi


Seringkali pebisnis hanya fokus pada pelayanan sebelum transaksi. Namun, seharusnya pelayanan diberikan secara menyeluruh hingga sesudah pembelian. Tunjukkan bahwa kamu memperhatikan kepuasan konsumen, bukan hanya mengincar penjualan. Terus bangun komunikasi yang baik dari awal penawaran hingga saat konsumen mendapatkan produk kamu.


3. Minta Masukan dari Konsumen Mengenai Produk Kamu


Setelah konsumen menerima produk yang dikirim, selanjutnya menghubunginya untuk mengucapkan terima kasih sekali lagi, sekaligus meminta testimoni atau mengirim survei kepuasan konsumen melalui email. Jika ada kekurangan, kamu bisa meminta maaf dan berjanji pada konsumen untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan.


4. Mengatasi Keluhan Konsumen dengan Baik


Jika ada konsumen yang komplain, kata maaf saja biasanya tidak cukup. Kamu harus mengatasi masalahnya dengan tuntas. Dengarkan keluhannya dan berikan solusi sesuai dengan kebijakan toko online kamu. Hadapi setiap keluhan dengan bijaksana dan pastikan konsumen yang kecewa bisa kembali merasa puas. Lakukan penanganan komplain pelanggan dengan cepat kooperatif dan akurat, jika perlu berikan loyalti sebagai pengganti rasa kekecewaan konsumen


5. Manfaatkan Teknologi untuk Membangun Komunikasi


Manfaatkan teknologi untuk promosi sekaligus membangun komunikasi dengan konsumen. Seperti mengirimkan email bulanan yang berisi informasi terbaru dari bisnis kamu, atau bisa juga mengirimkannya melalui WhatsApp, LINE, dan SMS. Selain itu, kamu bisa coba berteman dengan konsumen di media sosial dan aktif membagikan konten yang menarik. Selain itu, bangun komunikasi yang baik dengan konsumen, sehingga konsumen tidak berpaling ke toko online lain yang produk yang sama atau serupa. Pertahankan loyalitas konsumen sebisa mungkin!. Ingat konsumen adalah asset bagi perusahaan.


6. Berikan Penawaran Spesial Bagi Konsumen yang Royal


Konsumen yang royal sangat berhak mendapatkan apresiasi dengan memberikan penawaran spesial. Seperti dengan memberikan diskon 10% sd 20% bagi konsumen yang sudah lebih dari 3 kali melakukan transaksi, atau dikasih souvenir agar konsumen merasa senang dan berikan pengalaman berbelanja yang berkesan untuknya.


7.  Buat Kegiatan Bersama Konsumen


Jika memungkinkan, coba buat kegiatan bersama konsumen. Seperti mengadakan acara kopi darat atau event bazar secara berkala. Meski kamu menjalankan bisnis berbasis online, membangun komunitas dan menjalin hubungan di dunia nyata juga bagus untuk mempertahankan konsumen. Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mempertahankan konsumen. Tingkatkan terus kualitas produk dan pelayanan kamu untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.


8.  Hak Istimewa Khusus Pelanggan Setia


Anda dapat memberikan hak istimewa khusus diberikan pada pelanggan yang secara berkala sering melakukan transaksi dengan toko online Anda. Misalnya Anda dapat memberikan hadiah secara berkala pada saat-saat tertentu seperti pada hari ulangtahun pelanggan, maka pelanggan akan merasa istimewa dan diperhatikan oleh online shopyang Anda miliki. Hal ini bertujuan agar kepercayaan pelanggan meningkat, sehingga dapat membuatnya semakin setia untuk bertransaksi dengan Anda.


9.  Pantau Kepuasan Pelanggan


Banyak konsumen berpindah bukan karena produk dan layanan tak memuaskan, namun karena mereka merasa tidak diapresiasi. Cara paling tepat untuk mempertahankan pembelian selanjutnya adalah dengan mengikuti perkembangan konsumen dan menawarinya berbagai layanan yang Anda miliki. Anda juga dapat memberitahu konsumen mengenai produk maupun layanan terbaru dengan harapan mereka tertarik dan datang untuk melakukan transaksi.


10. Dengarkan Opini dan Saran dari Pelanggan


Untuk bisnis online yang sedang berkembang maupun yang sudah sangat sukses, penting untuk mencari tahu tentang apa yang disukai dan tidak disukai oleh pelanggan. Catatlah keluhan-keluhan pelanggan agar Anda dapat menciptakan solusi yang akurat untuk memperbaiki kualitas toko online Anda. Selain itu, pelanggan akan puas terhadap pelayanan dan produk yang ditawarkan pada mereka.